MEDIA24.ID, JAKARTA – Orang yang memiliki riwayat hipertensi berpotensi terkena komplikasi penyakit. Antara lain masalah pada jantung dan pembuluh darah, masalah pada otak, kerusakan mata, gangguan ginjal, hingga disfungsi seksual.
Mengutip keterangan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.
Baca juga: Luhut Usul Tiket Masuk Borobudur Jadi Rp 750 Ribu, Berapa Harganya Sekarang?
Sistolik adalah tekanan tertinggi yang dicapai setiap detak jantung, sementara diastolik merupakan tekanan terendah di antara dua detak jantung.
Kebanyakan orang dewasa muda memiliki tekanan darah sekitar 120/80. Biasanya meningkat seiring bertambahnya usia, bahkan naik hingga 160/90.
Disebut tekanan darah tinggi ketika kedua pembacaan ini setara atau lebih menonjol dari 120/80 – 140/90. Ini adalah hipertensi.
Baca juga: Begini Cara Terapkan Meaningful Learning pada Anak Sejak Dini
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Digital Terintegrasi (Predigti) Indonesia dr Agus Ujianto Msi Med SpB mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga tekanan darah di dalam tubuh.
Sebab, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan masalah kesehatan lain yang signifikan seperti gangguan jantung dan ginjal.
Menurut dokter Agus, beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Baca juga: Rahasia Kulit Cantik Berseri, dari Konsumsi Ubi Jalar hingga Mentimun
Vitamin C ini bisa didapatkan dari aloevera atau lidah buaya. Orang dengan riwayat hipertensi dapat mengonsumsinya dengan dibuat jus.
Tentu ini berita gembira bagi mereka yang memiliki masalah hipertensi karena mereka tidak perlu lagi bergantung pada obat untuk menurunkan tekanan darah.
Bagaimana aloevera membantu menurunkan tekanan darah seseorang? Berikut ini penjelasan dokter Agus yang juga seorang praktisi kesehatan:
Tanaman lidah buaya mengandung vitamin C yang diharapkan dapat menjadikan kolagen sebagai bagian dasar pembuluh darah.
Aloevera juga siap meningkatkan aliran darah dengan melebarkan pembuluh darah, memperkuat pembuluh darah dan jalur, yang pada akhirnya akan mempengaruhi peredaran darah menjadi lebih cepat dan itu berarti menurunkan tekanan darah.
“Jus lidah buaya memperkuat arteri dan vena dan karenanya mengatur tekanan darah,” kata Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara ini.
Jus lidah buaya terbaik digunakan sebagai obat alami untuk mengontrol hipertensi dan bahkan membantu menurunkan gula darah karena mengandung polisakarida dan glikoprotein.
Menurut Agus, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa aloevera memiliki banyak manfaat yang terus meningkat.
Ini adalah hal yang alam telah ditawarkan, dan individu dapat menemukannya secara efisien. Dari semua perspektif, itu jauh lebih baik daripada obat kontra terapeutik.
Tak hanya hipertensi, aloevera aman bila dioleskan secara eksternal ke kulit dan diminum.
Meski demikian, Agus menyarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi jus lidah buaya untuk tekanan darah.
Penggunaan lateks lidah buaya dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
“Wanita hamil dan menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi produk lidah buaya tanpa resep dokter. Suplemen lidah buaya dapat berinteraksi dengan obat yang diresepkan untuk jantung, steroid, diabetes, atau pencahar,” katanya.
