KesehatanSEHAT

MPASI Tepat Hindarkan Anak Terkena Stunting

923
×

MPASI Tepat Hindarkan Anak Terkena Stunting

Share this article
MPASI atasi stunting
Pemberian MPASI yang tepat dapat mencegah stunting pada anak. FOTO/Freepik/cookie_studio

MEDIA24.ID, BOGOR – Fase pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI menjadi salah satu tahap penting bagi tumbuh kembang anak. Pemberian MPASI yang tepat juga dapat membantu anak terhindar dari stunting.

Stunting merupakan kondisi anak dengan pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat akibat kurang asupan dan infeksi yang berulang, ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia (dibawah -2 standar deviasi pada kurva pertumbuhan WHO).

Stunting termasuk dalam kondisi yang irreversibel atau kronis akibat kurang asupan zat gizi dan atau infeksi yang berulang sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting disebabkan oleh beberapa faktor seperti asupan gizi yang kurang pada saat bayi, kondisi sosial ekonomi keluarga, status gizi ibu saat hamil dan status kesehatan pada bayi.

Dampak stunting:

• Terhambatnya pertumbuhan fisik seperti berat badan dan tinggi badan
• Terhambatnya perkembangan motorik dan kognitif
• Rentan terkena penyakit infeksi dan beresiko terkena penyakit degeneratif saat dewasa
• Mempengaruhi produktivitas kerja saat anak sudah dewasa

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sekitar 21,6%. Pemerintah menargetkan terus menurunkan angka stunting hingga di 14% di tahun 2024 mendatang.

Dari beberapa penelitian, stunting pada anak bisa terjadi sebelum atau setelah lahir.
1. Sebelum lahir
Pada saat lahir, anak sudah dalam keadaan stunted karena kondisi ibu saat hamil yang kurang gizi dan anemia

2. Setelah lahir
Di usia 6-24 bulan, angka stunting meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan karena asupan gizi pada fase MPASI tidak tercukupi dengan baik.

Stunting dapat dicegah, mulai dari memenuhi asupan gizi sejak masa kehamilan, setelah baru lahir, dan selama masa pertumbuhan. Saat anak baru lahir hingga usia 6 bulan, cukupi kebutuhannya dengan memberikan ASI eksklusif, yaitu bayi hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan/minuman selain ASI.

Mulai usia 6 bulan hingga bertambahnya usia anak, kebutuhan gizi anak semakin meningkat, dan ASI hanya mampu memberikan 40-50% dari kebutuhan saja. Karena itu, sejak usia 6 bulan anak harus diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang perannya sangat dibutuhkan untuk memenuhi asupan sesuai kebutuhan.

Pemberian MPASI kurangi stunting yang baik harus sesuai syarat berikut:

1. Tepat waktu: MPASI diberikan mulai usia 6 bulan

2. Adekuat: MPASI diberikan dengan mempertimbangkan jumlah, frekuensi, konsistensi/tekstur/kekentalan dan variasi makanan. Variasi makanan dalam MP ASI terdiri dari:
• Makanan pokok/karbohidrat: beras, kentang, umbi-umbian
• Protein hewani: daging ayam, daging sapi, hati ayam, telur, susu dan olahannya. Pemberian protein hewani pada MPASI diutamakan. Selain itu, sumber protein nabati mulai diperkenalkan, seperti kacang merah, tempe, tahu, dan lain-lain
• Lemak diperoleh dari proses pengolahan misalnya dari penambahan minyak, santan dan penggunaan protein hewani dalam MPASI
• Mulai diperkenalkan buah dan sayur yang mengandung vitamin A dan C: jeruk, mangga, wortel, bayam, tomat, dan lain-lain.

3. Aman
• Kebersihan makanan dan perlatan diperhatikan
• Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan sebelum memberikan makanan untuk anak

4. Diberikan dengan cara yang benar
• Diberikan teratur : pagi, siang, sore/menjelang malam
• Durasi makan maksimal 30 menit
• Lingkungan kondusif, tidak ada distrasi dari gadget atau tv
• Ajari untuk makan sendiri dengan sendok dan minum dengan gelas

MPASI berdasarkan Fase Usia

A. 6-8 bulan
• 2-3 sdm bertahap hingga ½ mangkok 250 mL (125 mL)
• 2-3 kali makan
• 1-2 kali selingan
• Jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan per hari 200 kkal
• Makanan dibuat dengan di saring
• Tekstur makanan lumat dan kental

B. 9-11 bulan
• ½ – ¾ mangkok 250 mL (125 – 200 mL)
• 3-4 kali makan
• 1-2 kali selingan
• Jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan per hari 300 kkal
• Tekstur makanan dicincang/dicacah, dipotong kecil

C. 12-23 bulan
• ¾ – 1 mangkok ukuran 250 mL
• 3-4 kali makan
• 1-2 kali selingan
• Jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan per hari 550 kkal
• Bahan makanan sama untuk orang dewasa. Tekstur diiris-iris

Begitu pentingnya MPASI yang benar dan tepat untuk pencegahan stunting, membuat Dini Yanuarsih, ibu rumah tangga di Kota Bandung, Jawa Barat, tergerak mendirikan usaha katering MPASI rumahan, MOMPASI. Usaha ini diawali dari keinginannya membuat MPASI untuk anak keduanya.

“Awalnya saya hanya berniat untuk membuat MPASI untuk anak kedua. Saat bersamaan ada teman dekat saya yang anaknya juga baru mulai MPASI tapi dia ga bisa masak saat itu, sehingga minta tolong untuk sekalian dibuatin menu MPASI,” kata Dini kepada Media24, Sabtu, 18 Februari 2023.

Menu MPASI yang dibuat Dini ternyata disukai oleh anak temannya, sehingga terus memesan untuk dibuatkan. Dari situ kemudian, menu MPASI Dini tersebar dari mulut ke mulut hingga banyak pesanan masuk. Melihat hal itu, Dini lalu memantapkan diri menyeriusi membuat katering MPASI yang kemudian dinamai MOMPASI.

“Padahal awalnya saya nggak berniat apa-apa. Boro-boro untuk mencari keuntungan, saat itu saya hanya ingin membantu. Eh ternyata bayi teman saya saat itu sangat suka dengan masakan bikininan saya. Dari situlah kemudian usaha ini mulai berkembang,” kata ibu dua anak ini.

Untuk memastikan menu MPASI yang dibuat memenuhi kebutuhan asupan anak, Dini lalu berkolaborasi dengan ahli gizi. MOMPASI membuat menu-menu MPASI yang telah dihitung nilai gizinya sesuai dengan teori berdasarkan usia dan keluhan bayi. Tak heran, usaha katering MPASI yang baru berjalan 5 tahun ini berkembang pesat.

“Alhamdulillah bisa berkembang pesat sampai saat ini. Hingga saat ini produk kami bisa dinikmati tidak hanya di Kota Bandung, tapi sudah masuk ke Jobedetabek. Bahkan produk kami pun sudah ada versi pabrikannya, dengan produk beras instan yang sudah memiliki izin edar BPOM. Beras instan tersebut dapat diolah menjadi bubur maupun nasi tim,” kata Dini yang menyebut sudah ribuan bayi di Bandung dan Jabodetabek yang telah menikmati menu MOMPASI.

Tak hanya menyediakan menu MPASI, MOMPASI juga memberikan konsultasi gratis bagi para pembeli. Mereka bisa menanyakan menu MPASI yang cocok bagi anak sesuai dengan keluhannya.

“Kami juga melayani edukasi MPASI bagi para bunda dengan mengadakan pertemuan untuk berbagi ilmu seputar MPASI dan cara memasak menu MPASI yang disukai oleh bayi,” katanya.

 

Referensi:
Arini D, Mayasari AC, Rustam MZA. 2019. Gangguan perkembangan motorik dan kognitif pada anak toodler yang mengalami stunting di wilayah pesisir Surabaya. Journal of Health Science and Prevention. 3(2):123–128

Hasanah WK, Mastuti NLPH, Ulfah M. 2019. Hubungan praktik pemberian makanan pendamping air susu ibu (usia awal pemberian, konsistensi, jumlah dan frekuensi). Journal of Issue Midwife. 3(3):56–67

– (Kemenkes) Kementerian Kesehatan RI. 2023. Protein hewani cegah stunting. Jakarta : Kemenkes RI

– (UNICEF) United Nations Children’s Fund. 2013. Improving Child Nutrition The Achievable Imperative for Global Progress. New York (NY): United Nations Children’s Fund.

(WHO) World Health Organization. 2000. Complementary Feeding. Geneva: World Health Organization.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *