HEADLINENASIONAL

Buya Syafii Ingin Indonesia Bertahan Sehari Sebelum Kiamat

1368
×

Buya Syafii Ingin Indonesia Bertahan Sehari Sebelum Kiamat

Share this article
Buya Syafii Maarif, Muhammadiyah
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia, Jumat, 27 Mei 2022. FOTO/DOK.MUHAMMADIYAH

MEDIA24.ID, JAKARTA – Buya Syafii Maarif, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, meninggal dunia pada Jumat, 27 Mei 2022, sekitar pukul 10.15 WIB.

Cendekiawan muslim itu mengembuskan napas terakhir di usia 86 tahun saat menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, DIY, karena sakit.

Direktur Eksekutif Maarif Institute Abdul Rohim Ghazali menyampaikan dukacita mendalam atas kepergian tokoh bangsa bernama lengkap Ahmad Syafii Maarif tersebut.

Bukan hanya warga Muhammadiyah, tapi bangsa Indonesia juga merasa kehilangan ikon intelektual Islam gelombang pertama di Tanah Air itu.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Dengan duka mendalam kami menyampaikan berita duka cita atas kepergian Buya kami tercinta, Buya kita semua,” kata Abdul Rohim dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu, 28 Mei 2022.

Baca juga: UNAIR Punya Sistem Monitoring untuk Cegah Kecurangan UTBK SBMPTN

Menurutnya, banyak hal yang telah dilakukan Buya Syafii Maarif sepanjang hidupnya untuk mengawal bangsa Indonesia.

Jiwanya selalu gelisah melihat Indonesia sebagai bangsa yang belum jadi sepenuhnya, sehingga kerap kali diuji dengan berbagai konflik.

Karena itu, tokoh kelahiran Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau, 31 Mei 1935 tersebut menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya perlu dirawat tapi juga diruwat.

Untuk merawat Indonesia, diperlukan orang dengan pemikiran besar dan berwawasan jauh ke depan, bukan pikiran partisan.

“Salah satu hal penting yang sering disampaikan oleh Buya, adalah bahwa Indonesia harus tetap bertahan satu hari sebelum kiamat,” kata Abdul Rohim menyitir pernyataan Buya Syafii Maarif.

Baca juga: Indonesia: Inflasi Tinggi di Dunia Karena WTO Lemah

Abdul Rohim menilai ungkapan Buya Syafii Maarif itu menunjukan kepeduliannya terhadap kondisi Indonesia yang sedang krisis moral dan krisis kewarasan. Krisis ini membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Hanya dengan lilin kewarasan bangsa Indonesia ini akan bisa diselamatkan,” ujar Abdul Rohim yang kembali menyitir ungkapan Buya Syafii Maarif.

Almarhum Buya Syafii Maarif dimakamkan di Pemakaman Husnul Khatimah PKU Muhammadiyah di Donomulyo, Nanggulan, Kulonprogo, Jumat sore, 27 Mei 2022.

Sebelumnya, jenazah Buya disemayamkan di Masjid Gede Kauman, Kota Yogyakarta untuk disalatkan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir melayat dan ikut salat jenazah berjamaah yang diimami oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

“Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na’im,” ucap Abdul Rohim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *