MEDIA24.ID, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak oleh orang tak dikenal saat menghadiri sebuah acara di Kota Nara, Jumat, 8 Juli 2022.
Abe langsung roboh ditembak dua kali di bagian punggung. Mengutip laporan BBC, pelaku penembakan telah ditangkap.
Baca juga: Laba Bersih Rp126 Triliun, Keuangan BUMN Makin Sehat
Mantan Gubernur Tokyo, Yoichi Masuzoe, dalam cuitan di Twitter, mengatakan, Abe yang berusia 67 tahun berada dalam keadaan henti jantung. Istilah ini sering digunakan sebelum kematian secara resmi dikonfirmasi di Jepang.
“Mantan Perdana Menteri Abe ditembak sekitar pukul 11:30 waktu setempat (02:30 GMT) di Nara. Seorang pria, yang diyakini sebagai penembak, telah ditahan. Kondisi mantan Perdana Menteri Abe saat ini tidak diketahui,” kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada wartawan seperti dilansir BBC, Jumat, 8 Juli 2022.
“Apa pun alasannya, tindakan barbar seperti itu tidak akan pernah bisa ditoleransi, dan kami mengutuk keras itu.”
Baca juga: Pemerintah Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Buntut Sembunyikan Pelaku Pencabulan
Video yang beredar di media sosial, yang tidak dapat diverifikasi, menunjukkan paramedis berkerumun di sekitar Abe di tengah jalan. Dia kini dilaporkan telah dibawa ke rumah sakit.
Abe sedang memberikan pidato tunggal untuk seorang kandidat di Nara ketika serangan itu terjadi. Saksi mata mengatakan mereka melihat seorang pria dengan apa yang mereka gambarkan sebagai tembakan senjata besar dari belakang.
Tembakan pertama tampaknya meleset tetapi tembakan kedua mengenai punggung Mr Abe. Dia segera jatuh ke tanah berdarah. Keamanan kemudian menahan penyerang yang tidak berusaha melarikan diri itu.
Baca juga: 50 Link Twibbon Idul Adha 2022, Yuk Share ke Sahabat
Penyiar berita lokal NHK mengatakan Abe “sadar dan responsif” saat diangkut setelah penembakan, mengutip sumber polisi. Penyiar juga menambahkan bahwa polisi telah menyita senjata penyerang dan mengidentifikasinya.
NHK menambahkan bahwa tersangka menggunakan senjata buatan tangan. Laporan media lokal mengatakan penyerang diyakini mantan anggota Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, setara dengan angkatan laut setempat.