MEDIA24.ID, JAKARTA- Mesir mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3.000 SM (Sebelum Masehi), tetapi di Indonesia baru abad ke 4-5 M.
Ternyata selisih waktunya sangat jauh ya gaes. Apakah peradaban Mesir lebih superior dibandingkan dengan peradaban di tempat-tempat yang lain seperti Indonesia?
Pengertian masa praaksara adalah sebuah masa di mana manusia belum mengenal tulisan. Masa praaksara dikenal juga dengan masa nirleka. Masa ini ditandai dengan manusia yang masih menggunakan batu dan logam sebagai teknologinya kala itu.
Baca juga: Eks Menpora Roy Suryo Tersangka Kasus Meme Stupa Mirip Jokowi
Menariknya, Mesir bisa mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3.000 SM. Sementara di Indonesia zaman praaksara baru berakhir pada abad ke 4-5 M.
Mengapa bisa demikian?
Hal ini disebabkan karena bangsa Mesir pada zaman dahulu tergolong bangsa yang telah maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mesir mengenal aksara yang disebut sebagai hieroglif pada 3.000 SM. Saat itu disebut ada kontak antara Mesir dan Mesopotamia terkait sistem tulisan.
Mesir juga membangun peradaban yang sangat maju pada zaman itu, contohnya yaitu pembangunan Piramida dan Spynx.
Majunya peradaban Mesir Kuno disebabkan oleh pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusia.
Pada zaman itu, Mesir telah dapat melakukan irigasi teratur terhadap Lembah Nil serta pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya.
Selain itu, Mesir juga aktif dalam perdagangan dengan wilayah Afrika dan Mediterania Timur serta telah memiliki kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap suku bangsa tetangga.
Nah, adapun masa praaksara di Indonesia baru berakhir di abad 5 M. Ditandai penemuan prasasti tertua di Indonesia yaitu prasasti Yupa yang merupakan peninggalan kerajaan Kutai dengan corak agama Hindu.
Prasasti ini dituliskan pada batu berbentuk tiang atau yupa. Ditulis pada sisi depan dengan bahasa Sanskerta dan aksara Palawa dalam 12 baris tulisan yang memuat informasi silsilah raja Mulawarman.
Dengan demikian, berakhirnya masa praaksara setiap negara memiliki perbedaan disebabkan oleh kemajuan peradaban masing-masing negara seperti yang terjadi pada Mesir dan Indonesia.